Nim : 0910483084
ELASTISITAS
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran. Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan. Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat pelayanan masyarakat, kesejahteraan penduduk, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya dengan menggunakan pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep elastisitas dapat digunakan untuk menganalisis dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya tersebut, alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat terbesar bagi kemajuan daerah
Pada elastisitas, terdapat dua macam bentuk elastisitas yaitu elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.
A. ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan harga barang/jasa tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut dapat diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan
1. MACAM – MACAM ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas harga permintaan merupakan perbadingan daripada price elasticity of demand (harga permintaan)
persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya Macam-macam harga permintaan :
Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)
permintaaninelastis sempurna terjadi ketika perubahan harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan (koefisien E = 0). Sebagai contoh adalah permintaan terhadap garam. Kondisi permintaan inelastis sempurna ini dapat dapat digambarkan ke dalam bentuk kurva berikut :
Permintaan inelastic (E<1)
persmintaan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya penurunan harga sebesar 1 persen menyebabkan kenaikan jumlah barang yang diminta kurang dari 1 persen. Sebagai contoh adalah permintaan masyarakat terhadap beras atau kebutuhan pokok lainnya
Permintaan elastis uniter (E=1)
permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas permintaan uniter adalah satu (E = 1), artinya kenaikan harga sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan sebesar 1 persen, dan sebaliknya. Kondisi permintan elastis uniter ini ditunjukkan oleh Gambar berikut
permintaan elastis (E>1)
permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. Koefisien permintaan elastis bernilai lebih dari satu (E > 1), artinya kenaikan harga sebesar1 persen menyebabkan kenaikan jumlah permintaan lebih dari 1 persen, dan sebaliknya. Kondisi ini biasanya terjadi pada permintaan permintaan terhadap mobil dan barang mewah lainnya
permintaan elastis sempurna (E=~)
permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu X atau Q (kuantitas barang) seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
income elasticity of demand (pendapatan dari permintaan)
suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan
cross elasticity of demand (elastisitas silang)
para ahli ekonomi mencoba mengukur mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of demand)
perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y
apabila hubungan kedua barang (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya
FAKTOR PENENTU ELASTISITAS PERMINTAAN
Ø Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
Ø Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
Ø Jenis barang dan pola preferensi konsumen
Ø Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut.
Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barangB. ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.
1. Macam Macam Elastisitas Penawaran
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi lima macam, Yaitu :
a. Penawaran Inelastis Sempurna (E = 0)
Penawaran inelastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Kurva penawaran sejajar dengan sumbu vertikal Y atau P (tingkat harga).
b. Penawaran Inelastis (E < 1)
ü Penawaran inelastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan
ü penawaran. Dengan kata lain, jumlah yang ditawarkan relatif tidak sensitif terhadap perubahan harga.
c. Penawaran elastis uniter terjadi ketika perubahan harga sebanding dengan perubahan jumlah penawaran
d. Penawaran Elastis (E > 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
e. Penawaran Elastis Sempurna (E = ~ )
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu horisontal (X) atau Q (jumlah output yang ditawarkan).
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
a. Sifat ketahanan barang
Apabila suatu barang tidak tahan lama (mudah rusak/membusuk) seperti halnya hasil-hasil pertanian, maka barang tersebut cenderung memiliki penawaran yang inelastis. Barang tersebut biasanya tidak terlalu sensitif terhadap perubahan harga. Sebagai contoh, peningkatan harga sayuran tidak serta merta mengakibatkan perubahan (kenaikan) jumlah barang yang ditawarkan.
b. Biaya dan kemudahan penyimpanan barang
Barang dengan biaya penyimpanan yang mahal cenderung memiliki derajat elastisitas penawaran yang rendah.
c. Waktu
Dalam jangka pendek, penawaran cenderung inelastis karena tidak mudah bagi produsen untuk menyesuaikan jumlah barang yang ditawarkan secara cepat sebagai respon dari perubahan harga. Sementara itu, dalam jangka panjang, penawaran akan lebih responsif terhadap perubahan harga sehingga penawarannya lebih elastis.
d. Sifat alamiah suatu barang
Produk-produk primer memiliki elastisitas yang rendah (inelastis) dibandingkan dengan produk-produk manufaktur yang memiliki elastisitas penawaran yang tinggi (elastis) relatif terhadap perubahan harga.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, A. 2011. http://faizulmubarak.wordpress.com/2009/11/04/bab-iii-konsep-elastisitas-penawaran-dan-permintaan/diakses tanggal 30 Maret 2011
Anonymous, B. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_%28ekonomi%29. Diakses tanggal 30 Maret 2011
Mangkoesoebroto, Guritno, 1993, ”Ekonomi Publik,” Yogyakarta: BPFE
Sudarman, Ari, 2000, ”Teori Ekonomi Mikro,” Buku 1, Yogyakarta: BPFE
thanks yah ilmnya....
BalasHapus