Kamis, 16 Juni 2011

APLIKASI SUPPLY-DEMAND DI PASAR PRODUK PERTANIAN

oleh : Amron Rosadi
Nim : 0910483087

Harga dan kuantitas untuk berbagai macam barang berubah secara siklis dalam jangka panjang. Kalau harga meningkat atau menurun, jumlah yang diproduksi juga meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda. Penjelasan mengenai gerakan harga dan kuantitas ini dinamakan teori laba laba atau cob webb teory. Dinamakan demikian sesuai dengan gambarnya yang berbentuk seperti sarang laba laba. Secara grafis, analisis cob webb dapat dilihat pada grafik di bawah:
Kurve ini menerangkan terjadinya fluktuasi harga dari musim ke musim yang disebabkan oleh adanya reaksi yang terlambat dari pihak produsen terhadap harga. Pada musim 1, panen Q1 harga P1. Dengan asumsi harga tetap produsen meningkatkan hasilnya pada musim berikutnya sebesar Q2 akibatnya produksi melimpah dan bisa menurunkan harga jadi P2. Dengan asumsi harga tetap seperti musim  2 produsen mengurangi produksinya pada musim ke 3, akibatnya produksi di pasar berkurang  dan harga jadi naik P3; demikian seterusnya sehingga mencapai keseimbangan dengan jumlah barang Qe harga Pe
Teori cob webb ini menjelaskan tentang siklus harga  dan produksi yang naik turun dalam jangka waktu tertentu. Tipe – tipe dari cob webb sendiri antara lain: 
 a.  siklus dengan fluktuasi yang jarakya tetap


b. siklus yang menuju titik keseimbangn

c. siklus yang menjauhi titk keseimbangan 
PERGESERAN KURVA PENAWARAN – PERMINTAAN TERHADAP HARGA KESEIMBANGAN

Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen atau permintaan. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa, sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang disebut Equilibrium Price.
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan
Titik keseimbangan (Equlibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari naik turunnya akibat perubahan permintaan dan penawaran 
     pergeseran kurva permintaan terhadap harga keseimbangan 
   jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada kecenderungan harg Pergeseran kurva permintaan akan mengakibatkan kelebihan permintaan. Harga akan terdorong naik karena harga dan kuantitas ekuilibrium bergerak naik ke E’
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada kecenderungan harga akan naik Jika jumlah permintaan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga akan turun.
Bila penawaran bergeser ke kiri (S ke S’), kekurangan Q akan mendorong harga (P) naik. P akan terus naik sampai jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta pada titik ekuilibrium baru, yaitu E’.
 PERUBAHAN SURPLUS PRODUSEN SERTA KONSUMEN
1. surplus produsen
              Surplus produsen adalah ukuran keuntungan yang diperoleh produsen karena mereka telah beroperasi pada suatu pasar komoditas. Keuntungan tersebut diperoleh mereka karena harga yang terbentuk di pasar melebihi harga yang mau mereka tawarkan pada tingkat penjualan tertentu. Penjelasan tentang surplus produsen dapat ditinjau dari sudut pandang yang sama dengan surplus konsumen, yaitu pada kondisi di mana jumlah yang ditawarkan masih sedikit, mereka bersedia menawarkan sejumlah barang dengan harga yang lebih rendah daripada harga keseimbangan pasar. Kondisi ini akan berakhir ketika keseimbangan muncul. Surplus produsen dapat dihitung dengan mencari luas daerah dibawah harga dan di atas kurva penawaran 
2. surflus konsumen
Surplus konsumen adalah jumlah maksimum yang mau dibayar oleh konsumen untuk memperoleh suatu barang atau kesediaan konsumen untuk mengeluarkan imbalan atas jasa yang diperolehnya. Surplus konsumen merupakan selisih harga tertinggi yang bersedia dibayar konsumen dengan harga yang benar-benar dibayar oleh konsumen. (Surplus Konsumen = nilai barang bagi pembeli - harga yang dibayarkan pembeli). Surplus konsumen juga dapat dikatakan sebagai kelebihan atau perbedaan antara kepuasan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang tersebut.
Surplus konsumen terjadi jika harga yang dibayarkan oleh konsumen terhadap suatu barang lebih tinggi dari harga pasarnya. Surplus konsumen akan terus naik jika konsumen terus membeli produk sampai unit tertentu dan menghentikannya, karena jika diteruskan konsumen tidak akan mendapatkan surplus lagi. Surplus konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan diantara kepuasan yang diperoleh seseorang didalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, Marhaendra. 2009. Elemen Dasar Penawaran dan Permintaan. STIE PGRI. Nganjuk
Purwanta, Wiji. Harga Keseimbangan Pasar. Jakarta
Wahyu, Tri. 2010. Ekonomi Pertanian – Keseimbangan Pasar. Jakarta
Dwi, Tutut. 2011. Ekonomi Mikro. Fakultas Pertanian. Kediri

1 komentar: